Day 2: Hari kedua. Di hari ini aku merasa seperti sudah seminggu magang disini. Entah kenapa. Perasaan aneh ini tiba-tiba mengintaiku begitu saja, hmpft.
Kalau tidak salah mengingat, di hari kedua itu ada suatu pesanan. Kita harus membungkus sesuatu makanan (berkuah dan berminyak (lupa apaan)). Yang harusnya satu bungkus bisa selesai dalam jangka waktu 2 detik, kami berempat berhasil menyelesaikan selama 5 tahun. Halah, enggak, bohong kok, 5 menit doang! (Doang?). "Pemula yang mau mencoba tidak ada salahnya" azek.
Day 3: Hari ini, Pak Tri meminta dua orang dari kami berempat untuk dipekerjakan ke cabang. Akhirnya kami memutuskan untuk Ghany dan Yazid yang pergi ke cabang. Pada hari tersebut di tempatku dan Athaya bekerja, cukup sepi. Sehingga kami berdua memiliki waktu istirahat yang lama :) (y). Selama istirahat aku dan Athaya mengobrolbrolbrolbrolololol. Sampai waktunya untuk pulang.
Day 4: HARI KEEMPAT! Besok hari terakhir! Wah, siapa yang ga seneng!!! Sudah setahun disini! (?). Omong-omong, pekerjaan kami selama disini, yaitu:
- mengeringkan sendok-garpu
- bikin minuman
- mencuci piring
- mengantar makanan
- membersihkan meja
- menghancurkan es
Mudahkaaaaaan? Memang.
Siang ini sehabis sholat dhuhur dan kembali ke RM. *srek* aku memasukkan tanganku kedalam saku rok, DANG. Handphone, hilang. Langsung lah aku bergegas ke masjid tempat sholat tadi, dan, alhamdulillah, ada seorang ibu-ibu yang menemukannya dan menyerahkannya kepada pengurus masjid disana. Yaampun, duh, luckynya saya :P. Sebelumnya, waktu izin ke ibu-ibu RM aku bilang, bahwa ada barangku yang ketinggalan di masjid, "hape?" tanyanya. Aku menjawab "eng... bukan kok, kaos kaki".
Day 5: The last daaaay, yippie. Saya, Denisa Syaakira, menjalani hari tersebut dengan senyuman yang lebar, tak sabar menunggu waktu pulang.... padahal baru saja sampai. Tapi senyuman unyu itu (huwek) hilang pada saat selesai sholat jum'at. Ribuan-miliyaran (lebay) bapak-bapak datang! >.< Pesenan numpuk, tidak mendengar dipanggil pelanggan, mengantar minuman tertumpah walau sedikit, (kalau tidak salah namanya) Mbak Ros yang gapernah marah, mukanya berubah merah-merah membara karena kita blank. Tidak membantu secara cepat. Ah.... "tidak mudah yaps".
tips; tidak meremehkan, berhati-hati dan kalau mau senyum, ya senyum aja terus sampai selesai. ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar