ini diaa
Sabtu, 07 Desember 2013
Tukang Puding Muda
halo semua! aku balik lagi! kali ini aku kembali dengan berbagi cerita bagaimana aku menjalankan suatu usaha kecil-kecilan diumur yang muda ini~ HAHA ga bangga ko engga-_- ga ngesok jadi tukang kok...engga.
Minggu, 15 September 2013
Pink Ocean
[GGtour] Pagi-pagi jam setengah 6 aku dan Amanda berangkat dari rumah menuju MEIS Ancol. Sesampainya disana, kurang lebih jam 7.30 Amanda mengantri di tempat penukarkan tiket masuk dan aku mengantri di pintu masuk.
Menunggu lama sekitar 1 jam, akhirnya Amanda datang dan aku memintanya untuk bertukar tempat. Yaaa gòuwù dulu laaah sebentar~
Ketika jalan kembali ke tempat mengatri, ...
Menunggu lama sekitar 1 jam, akhirnya Amanda datang dan aku memintanya untuk bertukar tempat. Yaaa gòuwù dulu laaah sebentar~
Ketika jalan kembali ke tempat mengatri, ...
woosh
banyak yang berlari.
Aku berjalan ketempat dimana kami mengantri tadi, tetapi urutan barisan sudah teracak. Manda dan Kak Nadia (kenalan (asik kenalan)) entah kemana. Dua orang yang tadinya mengantri dibelakangku juga entah kemana. Akhirnya,
jalan
jalan
telfon
ga nyambung
telfon nomer ke-2
ga aktif
muter
jalan
balik
balik lagi
jalan
tada, ketemu juga.
Setelah berpermisi-ria untuk ikut mengantri, akhirnya, ya aku ikut ngantri.
Kebiasaan fans, dibuka masih 4 jam lagi, semuanya mendadak berdiri. Dempet-dempetan gamau diselak tapi pengen nyelak (tenang nyindir disi sendiri juga kok). Terus akhirnya pada duduk kembali.
eh berdiri lagi
kecapean
gabisa duduk
minta yang belakang mundur karna gamuat
yang belakang ga mundur-mundur
orang-orang didepan mendorong kebelakang
antara ngaruh ga ngaruh, pokonya
kepanasan
banyak yang emosi
tapi akuuuu ketawa dong (?)
akhirnya bisa duduk lagi
Disaat mengantri ini, pasti ngomongin apa aja yang ada dikepala. Mulai dari flashback, apa aja yang terpikir, gaya-gaya orang yang lagi ngantri, mirip siapalah, kesan pertama ngeliat orang itu gimanalah, dll.
tenonet
Akhirnya jam 2 siang. Itu artinya pintu masuk dibuka. Eeeeh, kelewat 3 menit, langsung deh
WOOOOO!!!!
Tapi akhirnya dibuka juga (yaiyalah). Saat masuk, antri kedua, barisan dibikin serapih mungkin. Dibikin 2 barisan dan dan terus lurus gaboleh ada yang numpuk. Awalnya aku ikut baris dibelakang Amanda, tapi yang PAS banget dibelakang Manda emosi gituuuu deeeh. Yaudadeh karna aku gasuka diselak juga, aku kebelakang. Tapi akhirnya waktu konser aku didepan juga mehehehe ^v^
Didetik-detik jam 4.30 (waktu mulainya konser) semuanya mulai gasabar. Tiba-tiba...
det, lampu mati
.
.
.
WAAAAAAAAAAAAAA~~~~~!!!
Lagu pertama, kedua, dimulai. Dan pada saat lagu ketiga dimulai, aku ngerasa kaya perasaan senengnya tuh lebih.. ah.... lebih... lebih +++ gimana gituuuuu deeeeh. Apalagi waktu project-project dari @soneid dilakuin, alias sukses. Aaah~ pink ocean-nya apalagi.
pic credit to: owner
Jumat, 06 September 2013
Keru to the Dung
PresWa, alias Presiden Siswa. Sebuah organisasi yang dipertanggungjawabkan kepada siswa-siswi kelas 8 di Sekolah Alam Indonesia.
Dan pada hari senin minggu depan, semua calon harus difoto ulang. Otomatis pake kerudung kotak lagi.
Tahun ini aku kelas 8
gananya
ha ha
Awalnya kami diuji untuk mencalonkan diri sebagai calon. Aku tidak mencalonkan diri, tetapi di hari pada saat para Cawapres mencari pasangan Wakil Presiden dan Tim Suksesnya...
den, lu mau ga jadi wakil?
jadi tim sukses aja!
tsk tsk
Akhirnya aku memutuskan untuk menjadi seorang wakil, dari Guntur.
Di hari Kamis kemarin, diadakan foto Capreswa dan Cawapres.
yang cewek pakai keruduk kotak ya!
...
"WHYYYYYYYYYYYY "
Dan pada hari senin minggu depan, semua calon harus difoto ulang. Otomatis pake kerudung kotak lagi.
Sabtu, 31 Agustus 2013
Cara Membuat Bakiak
Abis magang di Hanimo nih! Nih, sekilas, cara untuk membuat bakiak ^^
1. Papan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan
2. Papan di halus kan menggunakan amplas
3. Cat papan menggunakan cat plamir (untuk menutup pori-pori)
4. Cat papan menggunakan cat warna
5. Gambar motif seperti yang apa anda inginkan (contoh: jejak kaki)
6. Potong karet ban (±2cm)
7. Tempel karet ban tersebut pada papan bakiak, menggunakan paku.
Selamat mencoba! :D
5 Hari atau 1 Tahun?
Day 1: Minggu pertama magang telah tiba. Aku dan kelompokku (Athaya, Ghany, Yazid) diantar ke sebuah rumah makan bernama Pecel Pincuk Mediun 'Yu Tie', berlokasi di Jl. HR. Harsono. Saat sampai, kami berkenalan dan berbincang-bincang sedikit dengan sang pemilik RM tersebut. Selesai berbincang-bincang kami mulai bergerak, awkward-awkward polos gimana gitu deh kita. Mau membantu tapi belum tahu bagimana caranya. Akhirnya, "kalian duduk dulu saja, membantunya nanti saja saat saya panggil. Nih, si makan" kata si ibu/mba sambil menyodorkan satu porsi pecel dan beberapa buah gorengan. Yum, belum kerja sudah dapat makanan, free! (ceritanya norak)
Day 2: Hari kedua. Di hari ini aku merasa seperti sudah seminggu magang disini. Entah kenapa. Perasaan aneh ini tiba-tiba mengintaiku begitu saja, hmpft.
Kalau tidak salah mengingat, di hari kedua itu ada suatu pesanan. Kita harus membungkus sesuatu makanan (berkuah dan berminyak (lupa apaan)). Yang harusnya satu bungkus bisa selesai dalam jangka waktu 2 detik, kami berempat berhasil menyelesaikan selama 5 tahun. Halah, enggak, bohong kok, 5 menit doang! (Doang?). "Pemula yang mau mencoba tidak ada salahnya" azek.
Day 3: Hari ini, Pak Tri meminta dua orang dari kami berempat untuk dipekerjakan ke cabang. Akhirnya kami memutuskan untuk Ghany dan Yazid yang pergi ke cabang. Pada hari tersebut di tempatku dan Athaya bekerja, cukup sepi. Sehingga kami berdua memiliki waktu istirahat yang lama :) (y). Selama istirahat aku dan Athaya mengobrolbrolbrolbrolololol. Sampai waktunya untuk pulang.
Day 4: HARI KEEMPAT! Besok hari terakhir! Wah, siapa yang ga seneng!!! Sudah setahun disini! (?). Omong-omong, pekerjaan kami selama disini, yaitu:
- mengeringkan sendok-garpu
- bikin minuman
- mencuci piring
- mengantar makanan
- membersihkan meja
- menghancurkan es
Mudahkaaaaaan? Memang.
Siang ini sehabis sholat dhuhur dan kembali ke RM. *srek* aku memasukkan tanganku kedalam saku rok, DANG. Handphone, hilang. Langsung lah aku bergegas ke masjid tempat sholat tadi, dan, alhamdulillah, ada seorang ibu-ibu yang menemukannya dan menyerahkannya kepada pengurus masjid disana. Yaampun, duh, luckynya saya :P. Sebelumnya, waktu izin ke ibu-ibu RM aku bilang, bahwa ada barangku yang ketinggalan di masjid, "hape?" tanyanya. Aku menjawab "eng... bukan kok, kaos kaki".
Day 5: The last daaaay, yippie. Saya, Denisa Syaakira, menjalani hari tersebut dengan senyuman yang lebar, tak sabar menunggu waktu pulang.... padahal baru saja sampai. Tapi senyuman unyu itu (huwek) hilang pada saat selesai sholat jum'at. Ribuan-miliyaran (lebay) bapak-bapak datang! >.< Pesenan numpuk, tidak mendengar dipanggil pelanggan, mengantar minuman tertumpah walau sedikit, (kalau tidak salah namanya) Mbak Ros yang gapernah marah, mukanya berubah merah-merah membara karena kita blank. Tidak membantu secara cepat. Ah.... "tidak mudah yaps".
tips; tidak meremehkan, berhati-hati dan kalau mau senyum, ya senyum aja terus sampai selesai. ;)
Jumat, 30 Agustus 2013
A Little Princess (1-6)
Pada suatu musim salju, seorang putri bernama Sara, sedang dalam perjalanan menuju Sekolah Asrama bersama ayahnya, Kapten Crewe. Sara menanyakan apakah mereka sudah sampai atau belum, dan ayahnya pun mengangguk sambil berusaha terlihat ceria. Ketika mereka masuk kedalam asrama, Bu Minchin pemilik asrama menyambut mereka berdua.
Tidak terasa waktu cepat berlalu, sehingga sang ayah harus pulang kembali. Sara pun segera berlari ke kamarnya dan duduk melihat keluar jendela. Tak lupa ia duduk bersama boneka pemberian ayahnya, bernama Emily.
Sara telah menemukan teman baru, perempuan itu bernama Ermengarde. Pada suatu siang, Lavinia, seorang senior yang telah berumur 13 tahun menampar Lottie yang baru berumur 4 tahun. Sara menghampiri mereka berdua, Sara berkata sesuatu dan membuat Lavinia pergi. Lottie menangis serta berteriak, ketika Sara mendekatinya dan mulai bercerita-cerita, Lottie mulai tenang. Mereka berdua pun menjadi dekat.
Ketika Sara berjalan menuju kamarnya, ia melihat seorang anak perempuan yang dikenal sebagai pembantu asrama, tidur di bangku kamarnya. Baju yang ia kenakan tidak sebagus anak-anak di asrama, kamarnya pun tidak nyaman seperti kamar Sara yang begitu hangat. Namanya adalah Becky. Sara sangat baik dan ia juga sangat suka bercerita, Becky dan teman-teman lain di asrama merasa senang padanya.
Dua tahun telah berlalu. Tepat pada hari ulang tahun Sara, Kapten Crewe mengirimkan berbagai macam kue untuk acara pesta ulang tahun putrinya. Ketika acara baru saja dimulai, Bu Amelia adik si pemilik asrama membuka pintu dengan tergesa-gesa dan mengejutkan semua orang dalam ruangan tersebut. Ia menginformasikan bahwa Tuan Barrow datang dan ingin berbicara dengan Bu Minchin. Bu Minchin pun menghampirinya dan Tuan Barrow mulai berbicara.
Kabar buruk datang tepat pada hari berharga bagi Sara. Ayah Sara, Kapten Crewe, telah meninggal. Dan ia meninggalkan Sara di tangan Bu Minchin. Sara pun dipindahkan kamarnya, dan mulai disuruh-suruh seperti Becky. Pekerjaan Sara juga tidak mudah. Ia harus membeli kebutuhan asrama dan membawa keranjang perbelanjaan yang sangat berat sendirian.
Pada suatu malam, Ermengarde dan Lottie berhasil menemukan kamar Sara. Mereka bertiga berpelukan dan bercerita-cerita seperti dulu, sampai waktunya Ermengarde dan Lottie harus kembali. Keesokan paginya, ada sesuatu suara dari luar jendela. Ketika Sara membuka jendelanya dan melihat apa yang sedang terjadi diluar, seekor monyet melompat masuk kedalam kamarnya. Sara tidak takut. Ia sering bertemu dengan monyet di India. Lascar si monyet pun menghampiri Sara dan meminta maaf atas segala kebahayaan yang mungkin terjadi.
Tidak terasa waktu cepat berlalu, sehingga sang ayah harus pulang kembali. Sara pun segera berlari ke kamarnya dan duduk melihat keluar jendela. Tak lupa ia duduk bersama boneka pemberian ayahnya, bernama Emily.
Sara telah menemukan teman baru, perempuan itu bernama Ermengarde. Pada suatu siang, Lavinia, seorang senior yang telah berumur 13 tahun menampar Lottie yang baru berumur 4 tahun. Sara menghampiri mereka berdua, Sara berkata sesuatu dan membuat Lavinia pergi. Lottie menangis serta berteriak, ketika Sara mendekatinya dan mulai bercerita-cerita, Lottie mulai tenang. Mereka berdua pun menjadi dekat.
Ketika Sara berjalan menuju kamarnya, ia melihat seorang anak perempuan yang dikenal sebagai pembantu asrama, tidur di bangku kamarnya. Baju yang ia kenakan tidak sebagus anak-anak di asrama, kamarnya pun tidak nyaman seperti kamar Sara yang begitu hangat. Namanya adalah Becky. Sara sangat baik dan ia juga sangat suka bercerita, Becky dan teman-teman lain di asrama merasa senang padanya.
Dua tahun telah berlalu. Tepat pada hari ulang tahun Sara, Kapten Crewe mengirimkan berbagai macam kue untuk acara pesta ulang tahun putrinya. Ketika acara baru saja dimulai, Bu Amelia adik si pemilik asrama membuka pintu dengan tergesa-gesa dan mengejutkan semua orang dalam ruangan tersebut. Ia menginformasikan bahwa Tuan Barrow datang dan ingin berbicara dengan Bu Minchin. Bu Minchin pun menghampirinya dan Tuan Barrow mulai berbicara.
Kabar buruk datang tepat pada hari berharga bagi Sara. Ayah Sara, Kapten Crewe, telah meninggal. Dan ia meninggalkan Sara di tangan Bu Minchin. Sara pun dipindahkan kamarnya, dan mulai disuruh-suruh seperti Becky. Pekerjaan Sara juga tidak mudah. Ia harus membeli kebutuhan asrama dan membawa keranjang perbelanjaan yang sangat berat sendirian.
Pada suatu malam, Ermengarde dan Lottie berhasil menemukan kamar Sara. Mereka bertiga berpelukan dan bercerita-cerita seperti dulu, sampai waktunya Ermengarde dan Lottie harus kembali. Keesokan paginya, ada sesuatu suara dari luar jendela. Ketika Sara membuka jendelanya dan melihat apa yang sedang terjadi diluar, seekor monyet melompat masuk kedalam kamarnya. Sara tidak takut. Ia sering bertemu dengan monyet di India. Lascar si monyet pun menghampiri Sara dan meminta maaf atas segala kebahayaan yang mungkin terjadi.
Langganan:
Postingan (Atom)